Lima Alasan Tubuh Tak Kunjung Langsing



Anda sudah mati-matian diet dan berolahraga tetapi berat badan tidak kunjung menyusut? Anehnya, bobot tubuh malah makin melambung. Mungkin, ada beberapa kesalahan yang Anda lakukan. Cari tahu solusinya!

1. Diet sembarangan

Banyak wanita yang melakukan diet ketat tanpa didampingi ahli nutrisi. Apakah Anda juga begitu? Hati-hati, hal ini bisa membahayakan kesehatan. Sebaiknya jika ingin benar-benar menjalani diet, cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi. Kebutuhan setiap tubuh berbeda-beda. Jangan sampai diet
yang dilakukan malah bikin tubuh makin melar.

Begitu juga dalam berolahraga. Sebaiknya Anda memiliki berkonsultasi dengan pelatih olah raga. Semuanya akan lebih efektif daripada Anda hanya mendengar anjuran teman yang belum tentu benar.

Tips: Jangan selalu mengikuti tren diet atau olahraga. Sebaiknya Anda konsisten dengan hal yang sedang Anda lakukan. Galilah informasi pada sumber terpercaya, seperti dokter, pelatih, atau ahli gizi.

2. Mengonsumsi makanan berlabel “fat free”

Jika Anda membeli produk camilan atau makanan untuk diet, biasanya Anda akan lebih memilih yang berlabel “fat free” atau “sugar free”. Hal itu justru bisa mengagalkan diet Anda. Produk berlabel “fat free” malah memicu Anda mengonsumsi lebih banyak makanan.

Tips: Sebaiknya Anda tetap menjalani jadwal makan tiga kali sehari. Pagi, siang, dan malam. Namun, cobalah mengurangi porsi makanan Anda. Dan selingi dengan mengemil buah.

3. Tidak sarapan

Tidak sarapan akan memicu Anda untuk membeli camilan manis, yang malah akan menambah berat badan. Menurut peneliti dari Universitas Massachusetts, AS, orang tidak sarapan memiliki risiko obesitas lima kali lebih besar dibandingkan dengan orang sarapan setiap pagi. Dengan sarapan setiap hari secara teratur dapat membentuk pola makan, yang berguna bagi penurunan berat badan.

Tips: Sarapan 1 - 1,5 jam sebelum Anda melakukan aktivitas setiap hari. Pastikan kandungan dalam sarapan lengkap dan bisa menjadi model energy untuk beraktivitas.

4. Mengonsumsi banyak gula

Konsumsi gula dalam jumlah besar setiap hari bisa membuat berat Anda bertambah. Makanan manis yang mengandung banyak gula juga tidak membuat Anda kenyang. Kandungan kalori pada gula cukup besar. Apalagi, jika Anda suka minuman bersoda. Minuman tersebut menyumbang banyak kalori pada tubuh Anda. Bahkan, membuat Anda ketagihan.

Tips: Mengurangi konsumsi gula diet Anda akan sangat efektif. Jika anda suka mengonsumsi sereal untuk sarapan, pastikan tidak mengandung banyak gula. Teliti saat membaca kandungannya. Akan lebih baik jika sarapan Anda mengandung protein tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas St. Louis, jika sarapan telur, Anda akan mengonsumsi sedikit kalori pada saat makan siang dan makan malam. Jadi, perhatikan betul kandungan protein pada sarapan.

5. Tidak melakukan angkat beban

Universitas Ball State melakukan penelitian kesehatan dengan melakukan perbandingan pada orang yang memiliki berat badan berlebihan. Metodenya dengan mengurangi 1500 kalori per hari. Lalu, orang-orang tersebut dibagi dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama hanya melakukan diet makanan, namun tidak berolahraga. Kelompok kedua menjalani diet makanan dan latihan aerobik. Kelompok ketiga melakukan diet makanan, aerobik dan latihan angkat beban.

Setiap kelompok mengalami penurunan berat badan sebesar 7.8 kg. Tetapi kandungannya berbeda. Kelompok pertama dan kedua selain mengurangi lemak juga mengurangi berat otot. Sedangkan kelompok ketiga berhasil mengurangi lemak tubuh secara lebih efektif dan otot tetap terjaga.

Tips: Cobalah melakukan latihan angkat beban tiga kali dalam seminggu. Hal itu akan membuat otot Anda terjaga. Jika diet Anda juga mengurangi otot tubuh Anda akan terlihat bergelambir. Jadi, sebaiknya lakukan angkat beban secara teratur.

Solusi Jika Suami Hilang Gairah


 Di bulan-bulan pertama pernikahan, gairah bercinta suami-istri umumnya masih menggebu. Ibaratnya, tiap hari adalah masa bulan madu. Tapi, seiring bertambahnya usia pernikahan, frekuensi bercinta pun menurun.

Masalahnya, bila salah satu masih memiliki semangat yang sama dengan masa bulan madu, sementara pasangannya sudah ‘menyerah’. Lantas, jika suami berubah ‘dingin’ di tempat tidur, apa yang mesti diwaspadai?

Stres pada pekerjaan
Suami yang sedang dalam ‘tegangan tinggi’ -- sangat emosi karena
begitu stres-- tingkah laku dan raut mukanya pun terlihat jelas. Jangankan tersenyum, bicara saja tak mau. Semalaman hanya marah-marah saja.

Singkirkan pikiran bahwa Anda tak menarik lagi di matanya, atau dia berselingkuh. Terlalu banyak hal yang melintas di dalam benaknya sehingga seks bukan lagi menjadi prioritas.

Harus melakukan presentasi penting untuk mendapatkan proyek besar, memikirkan pengeluaran rumah tangga yang kian membengkak, belum lagi ada anak buah yang tidak disiplin. Semua hal itu bisa mengganggu fokus perhatiannya. Sehingga keinginan bercinta pun tak sempat mampir di benaknya.

Solusi:
Mengatasi stres yang bertumpuk memang tak mudah. Anda dituntut untuk lebih bersabar menghadapi suami. Memang terdengar klise, tapi pengertian dan kesabaran Anda menjadi kunci utama untuk membantu suami terlepas dari problema pribadinya.

Pancinglah dia agar mau menceritakan masalah-masalahnya. Belum tentu Anda bisa mencarikan jalan keluar, tapi paling tidak Anda mengurangi beban di pundaknya dengan menjadi pendengar yang baik. Ngobrol berdua pun bisa, kok, menyelesaikan masalah tersebut. Dengan santai dan tidak emosi.

Cobalah untuk ‘menyelamatkan’ suami keluar dari jebakan rutinitas dan kesibukan. Buatlah bulan madu kedua dan bangunlah suasana yang romantis. Sesekali, ajaklah suami menikmati makan malam romantis di tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya.

Mengidap penyakit
Untuk melakukan aktivitas seksual memang diperlukan kesiapan fisik. Ada sejumlah penyakit yang dapat menyebabkan gairah suami jadi lenyap. Misalnya, lever, diabetes, atau ginjal yang membuat hormon testosteron, hormon pemicu gairah seks pada tubuh pria, jadi menurun. Akhirnya, kondisi tempat tidur juga jadi terganggu

Solusi:
Jika suami mengidap salah satu penyakit tersebut, jalan satu-satunya segera berkonsultasi kepada dokter ahli agar tidak berlarut-larut. Mungkin sudah saatnya juga, suami menemui seksolog, karena siapa tahu suami mengalami disfungsi seksual, seperti ejakulasi dini.

Bila suami memang mengalami disfungsi seksual, biasanya dia jadi malas berhubungan dengan istri karena takut mengecewakan. Tidak mampu memuaskan istri jadi menambah beban tanggung jawab suami, sehingga tingkat stresnya semakin tinggi. Akibatnya, tak ada letupan gairah walaupun istri tampil seseksi mungkin.

Letih berlebihan
Ketika suami mulai mengeluh pundaknya pegal atau pinggangnya seperti mau patah, Anda harus pandai menerjemahkan keluhannya sebagai peringatan bahwa tubuhnya sudah sangat lelah. Artinya, secara fisik, suami sedang lelah, sehingga tak bergairah melakukan aktivitas seksual, apalagi menikmatinya.

Solusi:
Jika masalahnya ini, cobalah Anda membuatnya nyaman dan relaks sepulang kerja. Saat menyambutnya, tak ada salahnya Anda berdandan. Sebab, bila Anda menyambutnya dengan penampilan memakai kaus, plus celana pendek butut, bisa jadi malah bikin suami malas menyapa Anda, dan langsung tidur.

Karena itu, buat dia merasa nyaman. Siapkan teh hangat. Bila perlu siapkan air hangat untuk dia berendam. Ketika suami merasa segar kembali, segera kirimkan sinyal-sinyal nakal.

Yoga Simpel Buat Calon Bunda



Kehamilan adalah saat yang ditunggu-tunggu pasangan yang mendambakan buah hati. Tapi saat-saat menanti kehadiran si kecil ini terkadang membuat sang calon ibu menderita. Banyak keluhan yang dialami wanita hamil, misalnya mual, morning sickness, kelelahan, bahkan depresi yang hebat.

Salah satu cara untuk mengurangi penderitaan saat hamil adalah yoga. Selama berabad-abad, yoga telah dipakai sebagai cara pengobatan, melatih kebugaran atau penghilang stres. Termasuk juga pada wanita hamil. Seni olah tubuh dan pernapasan dari India ini bisa menjadi cara yang tepat untuk tetap relaks dan bebas stres saat mempersiapkan kelahiran.

Melatih otot-otot dengan yoga bisa mengurangi rasa sakit dan lelah yang sering dialami ibu hamil. Misalnya sakit punggung dan kaki, kram atau nyeri otot, dan pembengkakan akibat penumpukan cairan. Latihan ini juga mencegah dan mengurangi risiko cedera saat melahirkan.

Yoga tak hanya mengurangi beban fisik calon ibu, tapi juga meringankan beban mental yang sering dialami wanita hamil. Dengan yoga, jiwa lebih tenang, sehingga kondisi emosional lebih stabil.

Pengaruh yoga juga tidak hanya akan dirasakan sang ibu. Peregangan tubuh ibu bisa memberikan efek pijatan bagi bayi. Selama melakukan yoga, terbangun hubungan emosional antara ibu dan calon bayi yang dikandungnya.

Sebelum memulai berlatih yoga, konsultasikan dengan dokter kandungan dan pakar yoga, gerakan-gerakan apa saja yang boleh dilakukan. Berikut ini adalah beberapa gerakan yoga yang bisa dipraktikkan ibu hamil.

Baddha Konasana
Gerakan ini melatih otot pinggang dan selangkangan.
- Ambil posisi duduk bersila pegang ujung jari kedua kaki Anda.
- Tegakkan tulang belakang.

Pigeon (Eka Pada Rajakapotasana)
Gerakan ini meregangkan otot paha, selangkangan, dan punggung.
- Dari posisi bersila luruskan kaki kiri ke belakang, biarkan kaki kanan tetap di depan.
- Bungkukkan badan ke depan sedikit.
- Biarkan beban tubuh bertumpu pada kaki kanan.

Warrior II - (Virabhadrasana II)
Gerakan ini menguatkan otot lengan, kaki, serta abdomen.
- Dari posisi berdiri, tekuk kaki kanan ke depan. Luruskan kaki kiri ke belakang.
- Luruskan tangan kanan ke depan dan tangan kiri ke belakang dengan posisi telapak tangan terbuka.