Makan Cepat Dapat Memicu Kegemukan


Anda terbiasa makan dengan cepat hingga kekenyangan? Mulai sekarang hindari kebiasaan tersebut jika tak ingin kegemukan. Sebuat riset yang dilakukan oleh Professor Hiroyasu Iso, dari Osaka University Jepang menunjukkan bahwa mereka yang makan dengan cepat sampai kekenyangan lebih berisiko mengalami kegemukan.

Riset yang dilakukan pada 1122 pria dan 2165 wanita dengan rentang usia 30-69 tahun tersebut meneliti sejarah kebiasaan makan yang menyebabkan kegemukan. Hasilnya, 50,9% responden pria dan 58,4 responden wanita mengaku memiliki kebiasaan makan hingga kenyang. Sedangkan 45,6% responden pria dan 36 % responden wanita mengatakan mempunyai kebiasaan makan cepat.

Laporan penelitian yang dimuat di British Medical Journal pekan lalu tersebut menunjukkan, responden dengan kebiasaan makan cepat dan kekenyangan memiliki indeks massa tubuh dan asupan energi lebih besar. Hal ini menyebabkan risiko kegemukan tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang makan dengan lambat dan tidak sampai kekenyangan.

Kebiasaan makan cepat hingga kekenyangan ini dipicu juga dengan kesalahan pola makan yang diterapkan dalam keluarga. Misalnya makan dengan porsi berlebihan, fast food, dan makan sambil melakukan kegiatan lain misalnya menonton televisi.

Elizabeth Denney-Wilson dari University of New South Wales dan Karen Campbell dari Deakin University Australia mengungkapkan, para orang tua di seluruh dunia saat ini memiliki peran besar sebagai pemicu kegemukan.

Banyak orang tua yang memarahi anaknya jika makan lambat-lambat. Mereka mengira, makan dengan cepat lebih baik untuk kesehatan. Menurut Denney-Wilson dan Campbell, dokter seharusnya menganjurkan para orang tua untuk memperbaiki kebiasaan makan anaknya.

Jadi, mulai sekarang, hilangkan kebiasaan makan dengan cepat dan terburu-buru. Terapkan cara makan yang benar pada Anda dan keluarga. Makanlah dengan tenang, kunyahlah hingga makanan tercerna dengan benar. Risiko obesitas pun berkurang.

Anda + Kekasih = Pasangan Sempurna ?


Pasangan lain lebih sering melakukan candle light dinner dibandingkan Anda dan kekasih? Atau, si dia jarang mengungkapkan ekspresi cintanya secara romantis? Boro-boro menggandeng tangan atau merangkul Anda saat berjalan-jalan, bilang “I love you” saja hanya satu dua kali selama setahun pacaran.

Wah, sebaiknya jangan langsung menyimpulkan hubungan Anda berdua tidak akan langgeng. Menurut John Gray, Ph.D, penulis buku Men Are from Mars, Women Are from Venus, pasangan sempurna itu tidak hanya diukur dari kegiatan romantis yang dilakukan. Kuncinya, jika bisa saling memahami kebutuhan dan harapan masing-masing, Anda berdua pun bisa dijuluki the perfect couple. Ingin tahu apa tipe Anda berdua?

1. The Team – tipe tak terpisahkan
Tipe pasangan ini mempunyai hobi dan minat yang sama. Entah itu, mereka berkepribadian introvert, maupun ekstrovert. Seperti misalnya, sama-sama orang rumahan. Hobi Anda berdua membaca dan menonton DVD di rumah. Atau justru Anda dan kekasih sangat menggandrungi olahraga yang sama. Alhasil, pasangan ini banyak menghabiskan waktu berdua. Dan, teman Anda adalah temannya juga.

Plus:
Anda berdua memiliki kedekatan emosional yang sangat erat. Sebab, kebutuhan emosi dan psikologis salling terpenuhi. Bagi Anda, ‘pasangan adalah sahabat’. Hubungan ini memiliki potensi besar menuju perkawinan. Saking tak terpisahkan, hubungan pasangan ini amat lengket bak Romeo dan Juliet.

Minus:
Masalahnya, kedekatan ini kadangkala lebih mudah mengalami ‘gesekan’, yang bisa memicu konflik. Pasalnya, setiap orang butuh privasi. Ada kalanya, pada saat bertengkar, Anda butuh orang lain untuk membantu mencari solusi masalah.

Agar kemesraan terjalin:
Meskipun sudah menganggap si dia sebagai sahabat terbaik, Anda tetap perlu memiliki ruang gerak sendiri. Anda membutuhkan teman dari kalangan berbeda, walaupun sekedar teman curhat atau teman kumpul. Anda perlu memiliki me time, waktu khusus untuk Anda sendiri. Hal ini bisa menjadi udara segar buat Anda. Beri juga kebebasan pada si dia untuk melakukan aktivitas sendiri.

2. The Partner – tipe kerja sama
Tipe pasangan ini memiliki minat yang berbeda, tapi bisa melakukan aktivitas di tempat berdekatan. Anda hobi merawat bunga di kebun, sedangkan si dia suka mengutak-atik mesin mobil di garasi. Biasanya jika menikah nanti, pasangan ini mempunyai kebiasaan bagi tugas. Semisal, Anda mengurus urusan dapur, sementara pasangan bertugas mengurus tagihan-tagihan.

Uniknya, karena minat berbeda, ketika jalan-jalan ke mal, Anda berdua saling memisahkan diri, menuju keperluan masing-masing. Maksudnya, agar tidak buang-buang waktu. Jadi, saling kerja sama.

Plus:
Pasangan ini merupakan tim kompak. Kendati, melakukan hal-hal berbeda, secara emosi, Anda berdua cukup dekat, tanpa merusak area pribadi masing-masing.

Minus:
Sayangnya, karena sudah merasa saling mengetahui apa yang harus dilakukan, pasangan ini memiliki komunikasi yang kurang. Kadangkala, walaupun sedang berduaan, tapi Anda berdua sibuk dengan diri sediri. Akibatnya, jarang ada obrolan lain. Hati-hati. jangan-jangan, Anda kurang mengenal si dia luar dalam.

Supaya makin dekat:
Ajaklah pasangan berdiskusi mengenai kesukaan Anda. Minta juga pendapatnya mengenai masalah yang sedang Anda hadapi. Cara ini juga membuat si dia merasa dibutuhkan. Jadi jangan lupa, pria sesekali butuh dianggap sebagai pemegang kendali.

3. The Opponent – Tipe bertolak-belakang
Tipe pasangan ini memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat. Semisal, Anda menyukai window shopping di mal, sedangkan kekasih lebih suka mendaki gunung. Atau, Anda hobi clubbing alias club hopping, tapi si dia lebih suka menonton tayangan olahraga di rumah.

Plus:
Kebutuhan emosi masing-masing bisa terpenuhi, kendati tidak dilakukan bersama-sama. Ruang gerak yang Anda berdua miliki juga cukup luas. Tapi, Anda berdua saling menutupi kepribadian yang tidak dimiliki. Sehingga, menciptakan hubungan yang utuh, saling melengkapi dan mengisi satu sama lain. Contohnya, Anda pengatur, si dia pengalah. Anda introvert, dia ekstrovert.

Minus:
Untuk memahami kebutuhan pasangan memang cukup sulit. Soalnya, yang diharapkan satu sama lain berbeda. Biasanya, hal yang disukai si dia, adalah hal yang Anda benci. Karena itu, kedekatan emosionalnya cukup renggang

Agar kemesraan terjalin:
Nah, untuk menambah kemesraan, sebaiknya Anda memahami kebutuhan dan harapannya. Anda mesti peka terhadap kebutuhannya. Jangan menghalang-halangi dia saat melakukan hobinya. Sangat penting juga untuk mengenal lingkungan kekasih. Di situlah koneksi Anda berdua.

Sebaliknya, agar dia tahu kebutuhan Anda, perlu juga memberitahukan keinginan Anda padanya. Pria itu bukan paranormal, yang bisa meramal apa yang Anda inginkan. Jadi, sebaiknya Anda mencoba untuk saling terbuka satu sama lain.

Let’s Dance! Tanpa Sadar Mengurangi Lemak


Tanpa Anda sadari, ketika menari, Anda sebenarnya juga sedang berolahraga. Menari memang salah satu aktivitas yang bisa membantu membentuk dan mengencangkan tubuh. Hanya dengan bermodalkan musik dinamis favorit, Anda sudah bisa melakukan gerakan-gerakan yang menggerakkan seluruh tubuh.

Beberapa gaya menari yang dapat Anda pilih antara lain:

- Salsa

Salsa adalah salah satu tarian gaya Amerika Latin yang bisa Anda manfaatkan sebagai latar belakang aktivitas olahraga. Gerakan dasar salsa memiliki format cepat-cepat-lambat, yakni tegas, mengentak, dan menguras tenaga di awal. Selanjutnya, gerakan berubah menjadi lambat, gemulai, namun anggun. Gerakan salsa banyak meliukkan badan, pinggul digerakkan santai selaras dengan gerakan kaki, dan seluruh anggota tubuh ikut bergerak penuh energi. Karena itu, menari Salsa bisa membantu mengencangkan otot kaki, pinggul, dan lengan Anda.

- Cha-Cha

Tak harus dilakukan berpasangan, menari beramai-ramai pun bisa dan lebih menyenangkan. Ritme lagunya biasanya cepat sehingga gerakan dansanya pun ikut cepat.

Sebagian besar gerakan tariannya terpusat pada kaki. Ketika berdansa, kaki akan sering ditekuk sedikit, bergerak maju-mundur, atau ke kiri dan ke kanan. Jika menari berdua, kadang-kadang ada variasi gerakan mengayun dan melempar yang memerlukan banyak energi. Oleh karena itu, dansa cha-cha bermanfaat untuk mengencangkan otot panggul, bokong, paha, dan betis.

Manfaat lain yang bisa didapat, lagu-lagu pengiring yang bernuansa blues, akan membuat Anda relaks sehingga bisa mengusir stres. Dengan berdansa cha-cha bersama pasangan selama 5-10 menit, Anda bisa membakar 100 kalori. Ingin mencoba?

- Dansa Hip Hop

Anda pernah menyaksikan video klip Crazy in Love yang dinyanyikan Beyonce Knowles? Apabila Anda menyukai tarian yang diperagakan oleh para dancers-nya, dijamin Anda akan menikmati pula goyang dansa Hip Hop. Dansa Hip Hop biasanya digemari orang muda, karena gerakannya yang dinamis dan energetik. Saat ini, Anda dapat dengan mudah menemukan sejumlah sekolah dansa maupun pusat kebugaran yang menyediakan kelas dansa Hip Hop.

- Tari kreasi sendiri

Siapa bilang gerakan dansa harus dilakukan dengan mengikuti urutan langkah-langkah tertentu yang sudah ditetapkan? Anda pun dapat menjadi koreografer tarian Anda sendiri, dengan menggabungkan aneka jenis musik dan kreativitas pribadi. Caranya, pasanglah CD musik dansa favorit Anda, dan goyangkan tubuh mengikuti irama. Namun, untuk menghindari risiko cedera, sebaiknya Anda tidak melakukan jenis-jenis gerakan yang terbilang sulit dan ‘berbahaya’. Jadi, bebaskan imajinasi Anda, dan bayangkanlah diri Anda sebagai si seksi Jennifer Lopez!



Jangan lupakan pemanasan!

Sebelum memulai olahraga apa pun, jangan pernah lupa melakukan pemanasan agar tubuh Anda terhindar dari cedera.

- Jalan santai selama 5 -10 menit agar suhu tubuh siap untuk berlatih.

- Lanjutkan dengan peregangan pada otot lengan, pinggang, dan kaki untuk menghindari cedera. Bentuk gerakan peregangan bisa berupa: berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar pinggul. Angkat kedua tangan lurus di atas kepala, jemari saling dikaitkan (telapak tangan menghadap ke atas). Tarik jari-jemari ke atas (posisi lengan tetap lurus) hingga otot-otot lengan, perut, dan pinggir pinggang, terasa tertarik. Tahan selama 30 detik. Ulangi 3 kali.